Rabu, 02 Januari 2013
PS. Al-azhar Seni Bela Diri
Silat Bakti Negara Bali
"Bakti Negara" merupakan sebuah lembaga pendidikan tempat berguru pencak silat dengan empat (4) materi pendidikan, meliputi :
- Olahraga, membentuk kemampuan mempraktekkan teknik - teknik pencak silat yang bernilai olahraga bagi kepentingan memelihara kesehatan jasmani atau untuk mencapai prestasi keolahragaan.
- Beladiri, membentuk kemampuan / kemahiran teknik beladiri.
- Seni, membentuk keterampilan keindahan gerak pencak silat.
- Mental Spiritual, bertujuan untuk memperkuat kemampuan mengendalikan diri.
"Bakti Negara" secara resmi didirikan pada tanggal 31 Januari 1955 di Banjar Kaliungu Kaja, Denpasar, Bali oleh empat (4) orang pendekar veteran pejuang kemerdekaan Republik Indonesia, mereka adalah : pendekar Anak Agung Rai Tokir, I Bagus Made Rai Keplag, Anak Agung Meranggi, Sri Empu Dwi Tantra, dan Ida Bagus Oka Dewangkara dipercayai sebagai pengurus "Bakti Negara" untuk pertama kalinya.
Pada tahun 1968 diwarnai dengan proses kematangan dari para
pendekar muda "Bakti Negara". Periode ini merupakan masa transisi dari
generai tua kepada generasi muda, utamanya I Bagus Alit Dira dibantu oleh I Made Mangkling, I Wayan Tambir, I Bagus Made Suenda, I Made Wirasana, I Made Dana, I Made Mariatha, Suhaemi, Anak Agung Ngurah Manik Astawa
serta pendekar lainnya, berupaya keras mengembangkan "Bakti Negara".
Untuk mendukung pengembangan "Bakti Negara", Lembaga Dewan Pendekar
"Bakti Negara" memberikan mandat kepada I Bagus Alit Dira dibantu
oleh para pendekar lainnya guna memformulasikan teknik - teknik yang
dikuasai oleh para pendiri dalam jurus - jurus dasar "Bakti Negara",
mengadopsi dan mengakomodasikan seni kebudayaan serta nilai - nilai
religius yang hidup di Bali sebagai pedoman hidup. Menyatu dalam gaya
baru yang unik dengan berbagai kuda - kuda serta berbagai gerakan seni,
senjata dan gerakan beladiri yang mengekpresikan seni kebudayaan Bali,
seperti tari Barong, Oleg, Baris Tumbak, Gebug Ende serta yang lainnya.
Melalui standarisasi dan proses akulturasi "Bakti Negara" telah
menjadi bagian integral dari Banjar atau organisasi sosial
kemasyarakatan desa (seka) serta telah memasuki lembaga pendidikan
(sekolah). "Bakti Negara" telah dipelajari oleh banyak orang dsri
berbagi status, jenis kelamin, usia yang berbeda. Perkembangan "Bakti
Negara" dari waktu ke waktu sangat mengembirakan baik dari segi
kuantitas maupun kualitas, telah berkembang diseluruh wilayah Bali,
beberapa daerah di Indonesia seperti NTB dan NTT, juga dibeberapa
negara lain serta telah melahirkan banyak pesilat yang mampu
berprestasi di kancah nasional maupun internasional.
PERPI Harimurti
Perguruan
Pencak Silat Indonesia Harimurti atau disingkat PERPI Harimurti adalah
salah satu dari sepuluh perguruan pencak silat historis IPSI. Proses
berdirinya perguruan ini, mulai dari Pencak Tejokusuman, Perguruan
Pencak Indonesia Mataram (PERPIM), Persatuan Pencak Indonesia (PERPI)
sampai PERPI Harimurti, tidak lepas dari peran pendekar tua yang saat
ini sudah berusia 86 tahun. Dialah Sukowinadi, yang akrab dipanggil Pak
Suko. Meskipun dilihat dari usia boleh dikatakan uzur, yang ditandai
dengan rambutnya yang sudah memutih serta garis-garis ketuaan yang
menghiasi wajahnya, namun penglihatan, pendengaran, serta daya ingatnya
masih normal, bahkan luar biasa. Fisiknya pun demikian, ia masih mampu
membuat fotografer terpelanting terkena teknik guntingan kakinya yang
sempurna.
Ditemui
di Jl. Veteran 13, Yogyakarta, dengan jelas dan gamblang ia
menceritakan perkembangan pencak silat di Yogyakarta sebelum masa
kemerdekaan, kronologis berdirinya perguruan PERPI Harimurti, dan proses
terbentuknya Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di luar kepala,
sungguh daya ingat yang mengagumkan. Pandangannya mengenai perkembangan
pencak silat saat ini menunjukkan betapa kritisnya ia menanggapi
berbagai hal, argumentasinya yang kuat membuat orang yang mendebatnya
tidak mampu menyanggahnya.
Pembawaannya
yang ramah dan terbuka tidak menampakkan bahwa ia adalah seorang
pendekar yang disegani, bahkan cara berbicaranya lebih mirip seorang
kakek yang sedang menasihati cucunya. Kalau kamu tinggal beberapa hari
lagi di sini, saya akan kasihkan jurus-jurus praktis yang mudah
dipelajari untuk penjagaan diri, ujarnya.
Ketika ditanyakan lebih jauh, bagaimana yang dikatakan jurus praktis itu, ia menerangkan sambil langsung memperagakannya.
Kata
para pakar, pencak silat itu bisa dikategorikan sebagai salah satu
cabang olahraga, sedangkan olahraga berhubungan erat dengan anatomi
tubuh manusia. Maka seorang pesilat harus memahami ilmu anatomi. Dengan
ilmu ini, kita dapat mengolahnya agar menjadi sehat, serta dapat pula
digunakan untuk mengetahui bagian tubuh lawan yang lemah. Ini khusus
untuk penggunaan dalam beladiri, ujarnya sambil menunjukkan
bagian-bagian tubuh mana yang bisa dijadikan sasaran pukulan, tendangan,
atau bentuk serangan yang lain.
Memang
langsung dapat dirasakan bahwa setiap bagian tubuh yang dipegang,
ditekan, atau dipukul dengan tenaga yang relatif lemah, namun efeknya
menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.
Bagaimana
ia bisa mendapatkan kemahiran seperti itu? Ternyata jawabnya mudah
sekali. Logis saja, saya sudah berlatih selama 67 tahun, maka instink
saya sudah terlatih untuk bergerak mempertahankan diri pada saat yang
diperlukan. Jadi, intinya adalah berlatih! Itu kan logis. Belajar pencak
silat itu yang logis saja.Tidak usah mistik-mistikan! Yang logis saja
susah diterangkan, apalagi yang mistik! kata mantan perwira penerangan
itu menasehati.
Keluarga
saya dikaruniai umur yang panjang. Ayah meninggal pada usia sekitar 100
tahun, kakak meninggal pada usia 96 tahun. Saya kan sekarang ini masih
86 tahun. Jadi untuk beberapa tahun ke depan, saya masih kuat untuk
melatih, jawabnya ketika ditanya tentang resep panjang umur.
Pada
saat pengambilan foto, dapat disaksikan bahwa ia memang layak disebut
pendekar. Ia seakan tidak merasa lelah sedikitpun ketika memperagakan
berbagai macam jurus PERPI Harimurti, dari mulai gerak dasar, aplikasi
jurus, permainan pisau, sampai teknik meditasi Padam Prana yang
bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh dan ketentraman jiwa. Menurut
penuturannya meditasi ini merupakan warisan dari eyangnya sendiri,
Ronggowarsito.
Beladiri
itu kodrat makhluk hidup, termasuk manusia. Namun karena manusia
dibekali akal, maka harus digunakan. Demikian pula dengan pencak silat.
Kita jangan hanya nrimo saja apa yang diberikan oleh guru, namun harus
diolah kembali dengan menggunakan akal pikiran agar lebih sempurna dari
waktu ke waktu. Bagi saya pencak silat adalah nomor satu, di mana saya
berada, di situ saya harus melatih. Itulah pengabdian, tuturnya
mengakhiri perbincangan. (Graspuzi)
Dengan
menguasai anatomi, maka serangan menjadi lebih efektif. Pak Suko
membalas serangan dengan menotok urat syaraf di sekitar sikut membuat
tangan lawan menjadi lumpuh.
Himpunan Anggota Silat Dasar Indonesia
Selama menjadi Ketua IPSI salah satu yang sampai sekarang tetap di jalankan atas ide dan inisiatif beliau adalah long march th.1969 Jember-Tanggul-Jember oleh 13 Perguruan Silat plus SGPD (Sekolah Guru Pendidikan Djasmani, yang waktu itu pelatih silatnya adalah mas Budi Supriyanto). Long march ini adalah cikal bakal diadakannya Gerak Jalan Tajemtra (Tanggul Jember Tradisional) yang pada waktu itu bupatinya Bapak Abdul Hadi dan Ketua KONI Bapak Abdul Rajak. 1971 diresmikan Tajemtra oleh Bupati Abdul Hadi, 1972 menjadi Tajemtra 'Mahmudi Cup' (nama korban yang tewas dalam tajemtra).
Tehnik – tehnik Silat Keluarga HASDI bersumber dari Bapak RS Hasdijatmiko sendiri yang didapat dari pengalaman dan pengetahuan beliau. Bukan merupakan penggabungan dari berbagai aliran seperti yang dilakukan beberapa Perguruan Silat lainnya sehingga dapat dikatakan Tehnik- tehnik Keluarga HASDI asli atau orisinil, ditujukan untuk kepentingan mem-Bela Diri demi Ibadah. Ragam Tehnik Silat Keluarga HASDI tersusun secara terarah dan sistematis (terdapat di Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga), tangan kosong maupun bersenjata;
1. Silat Dasar Raja (Kong Pe),
2. Silat Dasar Putri,
3. Silat Dasar Merak,
4. Silat Dasar Garuda,
5. Silat Dasar Bangau,
6. Silat Dasar Harimau,
7. Silat Dasar Bima Sakti,
8. Silat Dasar Mliwis,
9. Silat Dasar Katak (Homokang),
10. Silat Dasar Lebah Hitam,
11. Silat Dasar Teratai,
12. Silat Dasar Pendeta,
13. Silat Dasar Naga (Han Liong),
14. Silat Dasar Yang Liu
15. Silat Dasar Kong Ciak
16. Dan Gerak – gerak Silat Berpasangan
Selain Tehnik Silat, di Keluarga HASDI juga dipelajari Tehnik Pernapasan. Dalam kurun waktu tertentu diadakan ujian kenaikan tingkat.
Dalam melakukan pengembangan Perguruan, Keluarga HASDI terbilang sangat selektif . Penguasaan Tehnik Gerak Silat menjadi salah satu unsur utama yang dijadikan dasar pemilihannya. Karena penguasaan Tehnik Gerak Silat adalah sarana untuk menjaga pakem atau keaslian. Mas Budi Supriyanto diberi kepercayaan untuk membuka Cabang Keluarga HASDI di Gresik pada tahun 1971 (sekarang dipimpin oleh Mas Ainul Musyafak sebagai Ketua Cabang) dilanjutkan di Tuban pada tahun 1992 (sekarang dipimpin oleh Mas Muchibin sebagai Ketua Cabang), di Yogyakarta tahun 1990 oleh Haris Subrata, dan Surabaya tahun 1994 oleh Age Priambodo sekaligus sebagai Ketua Cabangnya. Selepas wafatnya Guru dan Pendiri (10 Nopember 1999) di Jember diteruskan oleh Bagus Djati Santigi (putra Pak Hasdi) sebagai Ketua Umum Pusat. Generasi kedua inilah yang sekarang mewarisi amanah dan semua pakem tehnik silat Keluarga HASDI.
PS. Pagar Nusa Nahdharatul Ulama (NU)
Wirama yaitu keindahan pagar nusa juga memiliki suatu kesenian mamiliki garakkan untuk dipertujukan untuk masyarakat umum agar pandangan masyrakat umum tidak mengagap pagar nusa bela diri yang keras saja namun memiliki unsur kesenian untuk melestarikan kebudayaan asli Indonesia seluruh lapisan masyarakat boleh mengikuti organisasi ini tidak pandang umur namun jika anda sudah menjadi warga pagar nusa saya berpesan agar akang tidakmenghianati organisasi ini,kalau kang berhianat atas organisasi pagar nusa awas saja pagar nusapun juga memiliki memiliki ciri khas tersendiri dari pada perguruan yang lainnnya yaitu setiap yang mengikuti organisasi ini akan terpanggil kang termasuk murid dan para warga-warganya ,tenamg aja kalau anda mengikuti organisasi ini gak perlu khwatir karena organisasi ini sudah resmi/legal karena sudah diakui oleh IPSI "Ikatan Pencak Silat Indonesia" serta organisasipun memiliki banyak saudara dari perguruan lain seperti IKS.PI,Gasmi,dan masih banyak lagi yang masih belim saya ketahui...
Organisasi pagar nusa sendiri terbagi lagi menjadi 2 jenis yaitu :
1.Pagar Nusa Atlit (PN Atlit) yaitu pagar nusa yang melatih para siswa didiknya untuk menjadi atlit namun hanya dididik Wiraga saja seperti lompat jauh,lari marathon,dan olahraga lainnya karena hanya mengolah tubuh,Organisasi ini dapat diikuti oleh semua lapisan masyarakat
2.Pagar Nusa Pencak (PN Pencak) yaitu pagar nusa yang mendidik siswanya untuk mempertahankan diri dari serangan musuh ilmu ini tidak untuk di sombongkan tetapi hanya untuk membela diri saja,PN Pencak ini mempelajari Wiraga,Wirasa,Wirama untuk seluruh kelengkapan bela diri namun jika anda sudah menjadi warga jangan sekali-kali menghianati
PS. Seni Beladiri Kekeluargaan (SBK) Elang Putih
Ide dasar pencantuman nama "Elang Putih" pada perguruan ini diambil dari sebuah kisah dari Pelembang, Sumatera Selatan yang menceritakan perjalanan hidup seorang pesilat tangguh bernama Pangeran Batu Api yang gigih menentang segala bentuk penjajahan dan kolonisasi bangsa asing khususnya Belanda di tanah airnya. Hingga suatu ketika Pangeran Batu Api telah selesai melaksanakan ibadah (red : shalat) di tepi sungai Musi, ia melihat seekor elang putih terbang di atas sungai tersebut dan menangkap seekor ikan dari permukaannya. Kejadian tersebut kemudian mengilhami Pangeran Batu Api untuk menciptakan sebuah jurus baru bernama jurus tujuh yang gerakannya memadukan antara gerakan shalat dengan penafsiran gerakan dari cengkraman elang putih yang baru dilihatnya tersebut.
Perkembangan PS SBKK Elang Putih diawali dari lingkungan sekitar pendiri dan hingga kini perguruan ini telah mampu mengembangkan sayapnya ke seluruh wilayah DKI Jakarta melalui pelatihan di tingkat ranting di beberapa sekolah menengah
Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti
Adapun nama dari perguruan ini semula adalah IKS PI (Ikatan Keluarga Silat "Putra Indonesia) tetapi ketika perguruan mulai berkembang diberi nama tambahan "Kera Sakti" dibelakangnya.
Hal ini adalah karena masyarakat maupun murid-murid perguruan ini lebih mengenal nama jurus perguruan yaitu teknik jurus keranya daripada nama asli perguruan.
Untuk itu selanjutnya dalam memudahkan pencarian identitas perguruan sekaligus secara tidak langsung menambah wibawa nama perguruan . Bapak Totong Kiemdarto lahir pada tanggal 20 Oktober 1953 di Madiun.Sebagai pendiri sekaligus guru besarnya, ia mengajarkan pelajaran silat monyet dan kerohanian untuk memantapkan fisik dan iman siswa dan siswi yang selaras dengan tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, yang sehat lahir maupun batin dan berjiwa pancasila.
Pada mulanya perguruan ini hanya dikenal di lingkungan masyarakat desa Nambangan Lor saja tetapi pada sekitar 1983 beberapa murid angkatan I dan II mulaimengembangkan ajaran perguruan di beberapa tempat, yaitu SMAN 3 Madiun, Lanuma Iswahyudi dan Dempel. Baru kemudian menyusul berkembang ditempat lain yang tidak saja di wilayah eks Karesidenan Madiun tetapi juga diluar Madiun.
Pencak Silat Angkatan Muda Rasio (PAMUR)
PAMUR berdiri dilatar belakangi oleh berbagai faktor yang berkembang di masyarakat Madura pada tahun 1950.
Salah satu faktor mendasar mendorong berdirinya PAMUR adalah banyaknya aliran pencak silat yang berkembang di masyarakat, antara lain Bawean, Melayu, Minangkabau, Cimande dan lain-lain. Beraneka ragamnya aliran ini disebabkan karena pada umumnya masyarakat Madura memiliki kegemaran bertualang keluar daerah dan selalu mempelajari aliran pencak silat daerah tempatan. Sekembalinya dari perantauan di daerah masing-masing mereka membuka pelatihan . Mempertahankan diri adalah bagian dari budaya untuk mengantisipasi tradisi "carok" oleh karena itu pencak silat tumbuh subur dan berkembang, mengakibatkan terjadinya persaingan kurang sehat antar perguruan. Perselihan dengan adu kekuatan menjadi warna warni perkembangan pencak silat di pulau garam ini.
Faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap berdirinya PAMUR adalah adanya keinginan dari para tokoh dan pendekar pencak silat agar Madura mempunyai satu bentuk permainan yang beciri khas Madura dan memiliki tehnik beladiri yang sophisticated dari pada aliran pencak silat yang ada di Madura. Harapan dengan bentuk garapan baru dapat menandingi dan mengalahkan permainan pencak silat yang ada yang sekaligus dapat mengatasi pula berbagai perselisihan di antara perguruan pencak silat yang mempunyai aliran beraneka ragam.
Berlandaskan cita-cita tersebut diatas maka pada tanggal 31 Desember 1951 didirikanlah pergruan pencak silat yang diberinamakan "Angkatan Muda Rasio oleh R. HASAN HABUDIN di Pamekasan Madura.
Pendiri PAMUR ini adalah pendekar besar dan berbakat, sejak usia muda 7 tahun menekuni pelajaran pencak silat dari berbagai macam permaian. Pada tahun 1941 sampai dengan 1951 mencoba memadukan dan menciptakan jurus. Semenjak itu upaya menginfetarisasi dan pembakukan dilakukan, yang kini menjadi materi baku jurus pencak silat PAMUR.
Ciri-ciri permaian PAMUR:
- Gerakan perminan berada dalam posisi menengah
- Banyak meperkuat kuda-kuda, terutama kuda-kuda pasif
- Mengurangi gerakan khayal
- Mementingkan rasio atau akal pikiran
- Progresif
Sejak berdirinya PAMUR membentuk organisasi yang pertama di ketuai oleh Bp. R.Mahmud Sosro Adipoetro ex Pembantu Gubenur Madura, dikarenakankesibukannya fungsi ketua facum dan di rangkap oleh Bp.R.Hasan Habudin selaku guru besar.
Semenjak 17 Nopember 1992 jabatan Ketua Dewan Pengurus Pusat dipimpin oleh Bp.Drs.H.Sjafiudin.
Sejak berdirinya hingga kini PAMUR yang identik dengan pencak silatnya suku Madura, berhasil membuat kurikulum tehnik yang sudah diajarkan di AKABRI Magelang, SMA Nusantara Magelang, dll. Pada saat ini PAMUR telah tersebar keseluruh penjuru tanah air, di mancanegara berkembang pesat di Belanda dan Belgia.
KANDUNGAN ASPEK PERGURUAN
Memberikan pelajaran pencak silat secara utuh berawal pada tingkat pencak silat seni, beladiri, olahraga dan mental spiritual
Persinas ASAD
Perguruan Silat Nasional ASAD berasaskan Pancasila dan UUD 1945 dan bermaksud menghimpun seluruh potensi bangsa yang memiliki persamaan cita-cita, wawasan dan tujuan dalam melestarikan budaya bangsa, khususnya ilmu seni bela diri pencak silat nasional yang bersumber pada aliran silat Cimande, Kunto, Cikaret, Singa Mogok, Nagan, Cikalong, Syahbandar, Garuda Mas, Sabeni, dan Tangkap Menangkap (TM).
Bahwa dengan melestarikan ilmu dan seni bela diri pencak silat, berarti melestarikan budaya bangsa, yang merupakan upaya meningkatkan kualitas mental dan fisik bangsa Indonesia, guna mempercepat terwujudnya Tujuan Nasional, dengan motto “Ampuh Sehat Aman Damai”.
Persinas Asad PengCab Jakarta Pusat merupakan salah satu cabang perguruan besar Indonesia Persinas Asad yang mewadahi pecinta silat untuk membumikan silat di bumi Nusantara. Bertempat di Padepokan Al-Muflihun Jakarta latihan diselenggarakan setiap selasa dan Jum’at malam, terbuka untuk umum baik anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua. Dengan moto “Pencak Silat is my life” Persinas Asad JakPus mencoba membangkitkan semangat generasi silat untuk dan melestarikan pencak silat nasional sebagai identitas bangsa sejati disiplin dan santun dalam bermasyarakat.berkarakter bangsa, membela kebenaran, dan saling tolong menolong sesama umat manusia serta membumihanguskan Narkoba di bumi Nusantara.
PS Sin Lam Ba
Pencak Silat Sin Lam Ba adalah pencak silat yang
menyandarkan diri kepada gerak fisik dan penggunaan tenaga dalam. Ajaran pencak silat ini
mementingkan keseimbangan antara olah raga sebagai unsur beladirinya dengan pembinaan
unsur religius yang kemudian dipadu menjadi suatu ikatan yang kuat. Dengan menjalankan
peraturan dan tata tertib yang berlaku di lingkungan pencak silat ini seorang pesilat Sin
Lam Ba akan menjadi orang yang tangguh baik fisik maupun mental dengan berbekal seni
pembelaan diri yang terampil dan mental tauhid yang kokoh.
Pada awalnya pencak silat ini mulai diperkenalkan oleh Bapak H. Odo
(alm) yaitu seorang pimpinan sebuah pesantren yang memiliki ribuan santri yang berasal
dari berbagai daerah. Bapak H. Odo cukup terkenal pada masa itu. Di samping mengajarkan
ilmu-ilmu keagamaan, beliau juga memberikan suatu metode pemanfaatan tenaga dalam
yang tidak diturunkan kepada seluruh santrinya, karena beliau adalah seorang
pimpinan pesantren yang memiliki beragam ilmu, baik ilmu olah kanuragan maupun ilmu
pemanfaatan tenaga dalam.Di antara sekian banyak santri beliau ada seorang santri yang bernama Bapak Mohamad Toha. Pada tahun 1896 Bapak Mohamad Toha bertugas sebagai seorang polisi. Ia adalah seorang pendekar yang telah menempa berbagai ilmu mulai dari daerah Betawi, Banten bahkan sampai Cirebon. Namun berdasarkan pemberitahuan dari dua orang pengelana yang ditemuinya dalam perjalanan pulangnya dari tugas ke Betawi pada masa itu, Bahwa beliau, tanpa menuju ke Betawi terlebih dahulu, kemudian membelokkan arahnya ke daerah Cikampek dimana berdiri pesantren yang dipimpin oleh H. Odo . Bapak Mohamad Toha kemudian memohon kepada H. Odo untuk diterima menjadi murid sekaligus santri di pesantren tersebut. Namun yang terjadi adalah beliau diperlakukan sebagaimana layaknya seorang pesuruh oleh H. Odo dengan berbagai tugas kasar seperti mengisi kolam air, menyapu, dan pekerjaan kasar lainnya.
Bapak Mohammad Toha
pendiri PS. Sin Lam Ba
Setelah 2 tahun, Bapak Mohamad Toha merasa cukup untuk bermukim di pesantren, lalu beliau memutuskan untuk kembali ke Betawi. Saat akan pulang tersebut, Bapak H. Odo memanggilnya dan kemudian menanyakan ilmu apa yang ingin diwarisinya dari pesantren tersebut. Bapak Toha kemudian memilih daun lontar yang dimiliki oleh H. Odo. Kemudian jatuhlah pilihannya pada daun lontar yang bertuliskan "Ilmu yang berfungsi bila ada orang yang berniat Zholim". Inilah yang merupakan ilmu terakhir yang dipelajari oleh bapak Mohamad Toha setelah berbagai perjalanannya untuk menuntut ilmu ke berbagai daerah tersebut.
Setelah kembali ke Betawi, beliau mengembangkan ilmunya tersebut kepada sanak familinya. Murid-murid pertama beliau adalah Bapak Sarbini, Bapak H. harun Acmad, Bapak Mugeni, dan yang lainnya. Setelah mengajar cukup lama maka pada tahun 1937 bapak Mohamad Toha kemudian menetapkan nama untuk perguruan tenaga dalam yang telah mulai berkembang itu. Akhirnya dipilihlah nama Sin Lam Ba , dari bahasa Arab yang berarti Sa'dah (kebahagian), Latifah (kelembutah), dan Barokah (mendapat berkah dari Allah yang Maha Esa, dengan arti simbolis bahwa murid-murid perguruan tersebut haruslah mencari makna kebahagiaan tersebut dengan cara yang lemah lembut dan sabar sehingga pada akhirnya dengan bertawakal kepada Allah akan mendapatkan keberkahan baik pada masa senang maupun pada saat dilanda kesusahan.
Pada perkembangan selanjutnya ilmu ini kemudian dikembangkan oleh bapak H. Harun Achmad sebagai salah satu pewaris utama dari Bapak Mohamad Toha sekaligus sebagai adik ipar beliau. PPS Sin Lam Ba memulai perkembangannya sejak tahun 1955 di daerah Kepu, Senen, dan kemudian menyebar ke berbagai daerah bahkan sampai ke luar negeri.
Pada perkembangannya tersebut pencak silat fisik yang dimiliki oleh bapak Toha telah ditambah sehingga pada saat ini dari segi ilmu bela diri fisik, PPS Sin Lam Ba memiliki 5 dewan guru, yaitu : Cingkrik dari Rawa Belong, Tiga Berantai dari Pisangan, Pencak Silat Kemandoran, Pencak Silat Khas Bapak Toha, dan Seni Pernafasan.
PSTD Syahbandar
Kebesaran nama Pencak Silat Syahbandar diambil dari nama Guru
Pencak Silat di daerah Wanayasa dan Purwakarta yaitu Muhamad Kosim, atau
biasa disebut Mama Syahbandar. Konon Mama Syahbandar pemah berkata
bahwa air kopi menjadi minuman umum bagi orang Cianjur, sedangkan
sisanya diminum oleh orang Purwakarta dan Wanayasa. Dalam hal ini
jelaslah bahwa pencak silat yang diajarkan oleh Mama Syahbandar yang
tersebar di wilayah Purwakarta, pada mulanya berasal dari Cianjur.
Jadi, bila Anda menggemari seni beladiri, perjatikanlah ciri khas
dari pencak silat Syahbandar yang tidak banyak menggunakan tenaga karena
gerakannya banyak menghindari serangan lawan dan membiarkan terbawa
oleh arus tenaga lawan sendiri. Anda akn menyadari bahwa Pencak
Syahbandar banyak mempergunakan gerakan Depok (merendah), sehingga
gerakan-gerakannya Iebih di tekankan pada bagian bawah.
PPS Jokotole Naga Putih
Pada akhir tahun tujuh puluhan, kejuaraan dunia pertama diselenggarakan di Singapura. Ketua Poras Jokotole saat ini, Bapak Suheimy bertanding untuk Indonesia dan menjadi juara dunia. Dua orang Indonesia yang lain, Bapak Salehodin dan Ibu Tuti pun mengikuti jejaknya menjadi juara dunia. Kemenangan2 ini menyebabkan Jokotole menjadi terkenal di Indonesia dan juga di luar negeri. Bantuan keuangan dari pemerintah Indonesia, memungkinkan pendirian sebuah akademi di Kamal, Madura, tempat kelahiran Bapak Suheimy. Beliau kemudian diminta untuk melatih tim nasional Indonesia dan Jokotole dianugerahi status sebagai akademi yang resmi. Selama 25 tahun terakhir, lebih dari 80 orang telah menjuarai gelar-gelar nasional maupun internasional. Dalam kompetisi olah raga dan seni, orang-orang Indonesia masih sangat berjaya.
Emblem, atau senjata terdiri dari beberapa bagian tertentu yang bersama-sama membentuk simbol dari gaya (Aliran) pencak silat kami.
Jokotole
Ini adalah nama dari seorang pahlawan legendaris Madura yang hidup sekitar enam ratus tahun yang lalu. Sejak masa kecilnya Jokotole meghadapi banyak pertualangan dimana dia mengalahkan musuh-musuhnya dengan keahlian tarungnya, kebijaksanaannya, dan ilmu gaibnya. Dia membebaskan orang-orang Madura dari orang-orang China dan Bali, dan orang-orang kemudian memilihnya sebagai penguasa pulau mereka.
Cambuk
Cambuk ajaib Jokotole adalah salah satu atribut yang digunakannya untuk mengalahkan kesaktian penguasa China. Dalam pertarungan kerbau Madura yang populer, cambuk masih digunakan. Hal ini telah menjadikan cambuk sebagai lambang identitas orang Madura.
Pintu (Gapura)
Gapura ini menyimbolkan usaha para murid untuk mencapai kesempurnaan jiwa dan raga. Gapura ini sangat penting dalam salah satu petualangan Jokotole. Jokotole dapat mencapai tujuannya hanya dengan pengorbanan penuh.
Tangga
Untuk mencapai kesempurnaan, murid harus melewati lima tingkatan. Setiap tingkat mempunyai warnanya tersendiri. Sabuk yang dikenakan murid menunjukan tahap kemajuaanya. Kelima tahap berhubungan dengan panca indera dan tahap keenam menuju ke kesempurnaan.
Wicaksana
Terjemahan bebas dari pepatah kuno sansekerta ini berarti ?Bersatu kita teguh?. Ini menunjukan solidaritas bersama antara para murid dan perguruan.
Silek Harimau Minangkabau
Dalam Bahasa Minangkabau, silat sama dengan silek.
Silek di Minangkabau mempunyai dua tujuan yaitu ilmu bela diri
menghadapi serangan musuh dan sebagai pertahanan negeri. Hal ini
didasari keadaan Minangkabau yang saat itu merupakan daerah subur
penghasil rempah-rempah telah mengundang kedatangan pihak lain untuk
menguasainya. Saat masa damai, bela diri ini kemudian diarahkan agar
tetap lestari dalam bentuk seni tarian sekaligus penyaluran energi silat yang cenderung panas dan keras agar menjadi lembut dan tenang.
Orang Mingkabau menyebut silek sebagai panjago diri dan parik paga dalam nagari. Silek tidak saja sebagai alat untuk bela diri tetapi juga mengilhami gerakan dasar berbagai tarian dan randai (baca: drama Minangkabau). Randai
memadukan alat musik, teater tradisional, dan gerakan silat tradisional
Minangkabau untuk menghibur masyarakat dan biasanya diadakan saat pesta
rakyat atau hari raya Idul Fitri. Randai awalnya adalah media untuk
menyampaikan cerita-cerita rakyat, dan kurang tepat jika Randai disebut
sebagai teater tradisi Minangkabau, walaupun dalam perkembangannya
Randai mengadopsi gaya bercerita atau dialog teater atau sandiwara.Silek Harimau Minangkabau memiliki sederetan gerakan lincah seperti menendang, memukul, mengunci, menahan, bertarung di tanah, dan menggunakan senjata. Langkah dalam permainan Silek Minangkabau mirip langkah berjalan dan posisinya lebih sering merendah dikombinasikan gerakan anggun namun kuat.
Mid Djamal dalam bukunya tahun 1986 menyebutkan pendiri Silek adalah Datuak Suri Dirajodi Pariangan, Padang Panjang sekitar tahun 1119. Ia dibantu beberapa rekannya yang datang dari luar negeri, yaitu Kambiang Utan (diduga dari Kamboja), Harimau Champo (diduga dari Champa), Kuciang Siam (diduga dari Siam atau Thailand), dan Anjiang Mualim (Diduga dari Persia).
Silek Harimau adalah seni bela diri yang berasal dari Minangkabau. Gerakan silek menyerupai teknik dan filosofi harimau ketika menyerang mangsanya. Salah satu cirinya dapat dilihat melalui teknik tangan terbuka yang meniru cakar harimau.Silek Harimau Minangkabau menawarkan metode pertahanan diri yang efektif, olahraga dan cara untuk melestarikan budaya tradisional Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)