Rabu, 02 Januari 2013

PS. Al-azhar Seni Bela Diri



ASBD - Al-Azhar Seni Bela Diri - Moslem Martial Arts, didirikan pada tahun 1970 oleh Kak Yon. Basis utamanya ASBD adalah di Masjid Alazhar Jakarta. (Kak / kakak: ditujukan untuk kakak / adik karena menghormati, untuk praktisi Silat). Baru-baru ini, ASBD dipimpin oleh "Kak Imam Soebaedjo" atau sebagai "Kak Jon" yang dipilih oleh semua Utama Pelatih (pangkat tertinggi di pelatih silat di ASBD). ASBD terdiri dari banyak sistem pencak silat dan lain seni bela diri berbagai dari seluruh dunia, maka, Seni Bela Diri nama yang digunakan.Sedangkan sistem utama Al-Azhar berasal dari Jawa Timur pencak silat, murid pertama Kak Yon berasal dari sistem lain dari seni bela diri, yang hanya ingin belajar sesuatu yang baru. Dari titik ini, Kak Yon dan murid-muridnya mulai menggabungkan berbagai bentuk dan teknik. Dengan teknik pencampuran dan gaya bertarung, mereka telah mengembangkan bentuk yang lebih modern dari pencak silat. Mereka individual Al-Azhar dalam gaya yang unik dari pencak silat.


Silat Bakti Negara Bali



"Bakti Negara" merupakan sebuah lembaga pendidikan tempat berguru pencak silat dengan empat (4) materi pendidikan, meliputi :
  • Olahraga, membentuk kemampuan mempraktekkan teknik - teknik pencak silat yang bernilai olahraga bagi kepentingan memelihara kesehatan jasmani atau untuk mencapai prestasi keolahragaan.
  • Beladiri, membentuk kemampuan / kemahiran teknik beladiri.
  • Seni, membentuk keterampilan keindahan gerak pencak silat.
  • Mental Spiritual, bertujuan untuk memperkuat kemampuan mengendalikan diri.
Bakti Negara" sebagai sebuah sistem ditujukan untuk melatih cipta, rasa dan karsa, sehingga mampu mengembangkan jati diri manusia sebagai mahkluk Tuhan berlandaskan Tri Hita Karana, dan tidak dipergunakan untuk menghancurkan seorang lawan, tetapi digunakan sebagai alat untuk pengembangan dan penyempurnaan diri.
 "Bakti Negara" secara resmi didirikan pada tanggal 31 Januari 1955 di Banjar Kaliungu Kaja, Denpasar, Bali oleh empat (4) orang pendekar veteran pejuang kemerdekaan Republik Indonesia, mereka adalah : pendekar Anak Agung Rai Tokir, I Bagus Made Rai Keplag, Anak Agung Meranggi, Sri Empu Dwi Tantra, dan Ida Bagus Oka Dewangkara dipercayai sebagai pengurus "Bakti Negara" untuk pertama kalinya.
Pada tahun 1968 diwarnai dengan proses kematangan dari para pendekar muda "Bakti Negara". Periode ini merupakan masa transisi dari generai tua kepada generasi muda, utamanya I Bagus Alit Dira dibantu oleh I Made Mangkling, I Wayan Tambir, I Bagus Made Suenda, I Made Wirasana, I Made Dana, I Made Mariatha, Suhaemi, Anak Agung Ngurah Manik Astawa serta pendekar lainnya, berupaya keras mengembangkan "Bakti Negara". Untuk mendukung pengembangan "Bakti Negara", Lembaga Dewan Pendekar "Bakti Negara" memberikan mandat kepada I Bagus Alit Dira dibantu oleh para pendekar lainnya guna memformulasikan teknik - teknik yang dikuasai oleh para pendiri dalam jurus - jurus dasar "Bakti Negara", mengadopsi dan mengakomodasikan seni kebudayaan serta nilai - nilai religius yang hidup di Bali sebagai pedoman hidup. Menyatu dalam gaya baru yang unik dengan berbagai kuda - kuda serta berbagai gerakan seni, senjata dan gerakan beladiri yang mengekpresikan seni kebudayaan Bali, seperti tari Barong, Oleg, Baris Tumbak, Gebug Ende serta yang lainnya. Melalui standarisasi dan proses akulturasi "Bakti Negara" telah menjadi bagian integral dari Banjar atau organisasi sosial kemasyarakatan desa (seka) serta telah memasuki lembaga pendidikan (sekolah). "Bakti Negara" telah dipelajari oleh banyak orang dsri berbagi status, jenis kelamin, usia yang berbeda. Perkembangan "Bakti Negara" dari waktu ke waktu sangat mengembirakan baik dari segi kuantitas maupun kualitas, telah berkembang diseluruh wilayah Bali, beberapa daerah di Indonesia seperti NTB dan NTT, juga dibeberapa negara lain serta telah melahirkan banyak pesilat yang mampu berprestasi di kancah nasional maupun internasional.

PERPI Harimurti

Perguruan Pencak Silat Indonesia Harimurti atau disingkat PERPI Harimurti adalah salah satu dari sepuluh perguruan pencak silat historis IPSI. Proses berdirinya perguruan ini, mulai dari Pencak Tejokusuman, Perguruan Pencak Indonesia Mataram (PERPIM), Persatuan Pencak Indonesia (PERPI) sampai PERPI Harimurti, tidak lepas dari peran pendekar tua yang saat ini sudah berusia 86 tahun. Dialah Sukowinadi, yang akrab dipanggil Pak Suko. Meskipun dilihat dari usia boleh dikatakan uzur, yang ditandai dengan rambutnya yang sudah memutih serta garis-garis ketuaan yang menghiasi wajahnya, namun penglihatan, pendengaran, serta daya ingatnya masih normal, bahkan luar biasa. Fisiknya pun demikian, ia masih mampu membuat fotografer terpelanting terkena teknik guntingan kakinya yang sempurna.
 Ditemui di Jl. Veteran 13, Yogyakarta, dengan jelas dan gamblang ia menceritakan perkembangan pencak silat di Yogyakarta sebelum masa kemerdekaan, kronologis berdirinya perguruan PERPI Harimurti, dan proses terbentuknya Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di luar kepala, sungguh daya ingat yang mengagumkan. Pandangannya mengenai perkembangan pencak silat saat ini menunjukkan betapa kritisnya ia menanggapi berbagai hal, argumentasinya yang kuat membuat orang yang mendebatnya tidak mampu menyanggahnya.
Pembawaannya yang ramah dan terbuka tidak menampakkan bahwa ia adalah seorang pendekar yang disegani, bahkan cara berbicaranya lebih mirip seorang kakek yang sedang menasihati cucunya. Kalau kamu tinggal beberapa hari lagi di sini, saya akan kasihkan jurus-jurus praktis yang mudah dipelajari untuk penjagaan diri, ujarnya.
Ketika ditanyakan lebih jauh, bagaimana yang dikatakan jurus praktis itu, ia menerangkan sambil langsung memperagakannya.
Kata para pakar, pencak silat itu bisa dikategorikan sebagai salah satu cabang olahraga, sedangkan olahraga berhubungan erat dengan anatomi tubuh manusia. Maka seorang pesilat harus memahami ilmu anatomi. Dengan ilmu ini, kita dapat mengolahnya agar menjadi sehat, serta dapat pula digunakan untuk mengetahui bagian tubuh lawan yang lemah. Ini khusus untuk penggunaan dalam beladiri, ujarnya sambil menunjukkan bagian-bagian tubuh mana yang bisa dijadikan sasaran pukulan, tendangan, atau bentuk serangan yang lain.
Memang langsung dapat dirasakan bahwa setiap bagian tubuh yang dipegang, ditekan, atau dipukul dengan tenaga yang relatif lemah, namun efeknya menimbulkan rasa sakit yang luar biasa.
Bagaimana ia bisa mendapatkan kemahiran seperti itu? Ternyata jawabnya mudah sekali. Logis saja, saya sudah berlatih selama 67 tahun, maka instink saya sudah terlatih untuk bergerak mempertahankan diri pada saat yang diperlukan. Jadi, intinya adalah berlatih! Itu kan logis. Belajar pencak silat itu yang logis saja.Tidak usah mistik-mistikan! Yang logis saja susah diterangkan, apalagi yang mistik! kata mantan perwira penerangan itu menasehati.
Keluarga saya dikaruniai umur yang panjang. Ayah meninggal pada usia sekitar 100 tahun, kakak meninggal pada usia 96 tahun. Saya kan sekarang ini masih 86 tahun. Jadi untuk beberapa tahun ke depan, saya masih kuat untuk melatih, jawabnya ketika ditanya tentang resep panjang umur.
Pada saat pengambilan foto, dapat disaksikan bahwa ia memang layak disebut pendekar. Ia seakan tidak merasa lelah sedikitpun ketika memperagakan berbagai macam jurus PERPI Harimurti, dari mulai gerak dasar, aplikasi jurus, permainan pisau, sampai teknik meditasi Padam Prana yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh dan ketentraman jiwa. Menurut penuturannya meditasi ini merupakan warisan dari eyangnya sendiri, Ronggowarsito.
Beladiri itu kodrat makhluk hidup, termasuk manusia. Namun karena manusia dibekali akal, maka harus digunakan. Demikian pula dengan pencak silat. Kita jangan hanya nrimo saja apa yang diberikan oleh guru, namun harus diolah kembali dengan menggunakan akal pikiran agar lebih sempurna dari waktu ke waktu. Bagi saya pencak silat adalah nomor satu, di mana saya berada, di situ saya harus melatih. Itulah pengabdian, tuturnya mengakhiri perbincangan. (Graspuzi)
Dengan menguasai anatomi, maka serangan menjadi lebih efektif. Pak Suko membalas serangan dengan menotok urat syaraf di sekitar sikut membuat tangan lawan menjadi lumpuh. 

Himpunan Anggota Silat Dasar Indonesia



Keluarga HASDI atau Himpunan Anggota Silat Dasar Indonesia didirikan di Jember – Jawa Timur- Indonesia, pada tanggal 14 April 1961 oleh Bpk. R.S. Hasdijatmiko di usia 21 tahun (lahir pada tanggal 14 April 1940 dan wafat pada 10 Nopember 1999). Pak Hasdi, demikian biasa beliau dipanggil, juga dipercaya menjadi Ketua IPSI se-ex Karesidenan Besuki . Berarti di usia yang masih belia yaitu 21 tahun beliau telah dikenal dedikasi dan kemampuannya dalam membawa IPSI dan mengajak Perguruan Silat untuk mau menjadi anggota IPSI (karena pada saat itu banyak perguruan silat yang tidak mau menjadi anggota IPSI). Amanat yang diemban beliau untuk memimpin IPSI se-ex Karesidenan Besuki sampai pada tahun 1975(14 tahun). Dan Sebagai Ketua IPSI Kabupaten Jember mulai tahun 1979 sampai 1989 (10 tahun). Mungkin sebuah rekor tersendiri, usia belia (21 th) dan terlama (24 th).

Selama menjadi Ketua IPSI salah satu yang sampai sekarang tetap di jalankan atas ide dan inisiatif beliau adalah long march th.1969 Jember-Tanggul-Jember oleh 13 Perguruan Silat plus SGPD (Sekolah Guru Pendidikan Djasmani, yang waktu itu pelatih silatnya adalah mas Budi Supriyanto). Long march ini adalah cikal bakal diadakannya Gerak Jalan Tajemtra (Tanggul Jember Tradisional) yang pada waktu itu bupatinya Bapak Abdul Hadi dan Ketua KONI Bapak Abdul Rajak. 1971 diresmikan Tajemtra oleh Bupati Abdul Hadi, 1972 menjadi Tajemtra 'Mahmudi Cup' (nama korban yang tewas dalam tajemtra).

Tehnik – tehnik Silat Keluarga HASDI bersumber dari Bapak RS Hasdijatmiko sendiri yang didapat dari pengalaman dan pengetahuan beliau. Bukan merupakan penggabungan dari berbagai aliran seperti yang dilakukan beberapa Perguruan Silat lainnya sehingga dapat dikatakan Tehnik- tehnik Keluarga HASDI asli atau orisinil, ditujukan untuk kepentingan mem-Bela Diri demi Ibadah. Ragam Tehnik Silat Keluarga HASDI tersusun secara terarah dan sistematis (terdapat di Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga), tangan kosong maupun bersenjata;

1. Silat Dasar Raja (Kong Pe),
2. Silat Dasar Putri,
3. Silat Dasar Merak,
4. Silat Dasar Garuda,
5. Silat Dasar Bangau,
6. Silat Dasar Harimau,
7. Silat Dasar Bima Sakti,
8. Silat Dasar Mliwis,
9. Silat Dasar Katak (Homokang),
10. Silat Dasar Lebah Hitam,
11. Silat Dasar Teratai,
12. Silat Dasar Pendeta,
13. Silat Dasar Naga (Han Liong),
14. Silat Dasar Yang Liu
15. Silat Dasar Kong Ciak
16. Dan Gerak – gerak Silat Berpasangan

Selain Tehnik Silat, di Keluarga HASDI juga dipelajari Tehnik Pernapasan. Dalam kurun waktu tertentu diadakan ujian kenaikan tingkat.

Dalam melakukan pengembangan Perguruan, Keluarga HASDI terbilang sangat selektif . Penguasaan Tehnik Gerak Silat menjadi salah satu unsur utama yang dijadikan dasar pemilihannya. Karena penguasaan Tehnik Gerak Silat adalah sarana untuk menjaga pakem atau keaslian. Mas Budi Supriyanto diberi kepercayaan untuk membuka Cabang Keluarga HASDI di Gresik pada tahun 1971 (sekarang dipimpin oleh Mas Ainul Musyafak sebagai Ketua Cabang) dilanjutkan di Tuban pada tahun 1992 (sekarang dipimpin oleh Mas Muchibin sebagai Ketua Cabang), di Yogyakarta tahun 1990 oleh Haris Subrata, dan Surabaya tahun 1994 oleh Age Priambodo sekaligus sebagai Ketua Cabangnya. Selepas wafatnya Guru dan Pendiri (10 Nopember 1999) di Jember diteruskan oleh Bagus Djati Santigi (putra Pak Hasdi) sebagai Ketua Umum Pusat. Generasi kedua inilah yang sekarang mewarisi amanah dan semua pakem tehnik silat Keluarga HASDI.

PS. Pagar Nusa Nahdharatul Ulama (NU)



Silat pagar nusa,silat yang di rintis oleh KH. Agus Maksum Jauhari ini berlandaskan agama islam yang di naungi oleh Organisasi Nahdhatu Ulama,selain itu ilmu tidak mempelajari pengolahan tubuh saja melainkan pengolahan Wiraga,Wirasa,Wirama Wiraga yaitu mengolah tubuh mempertahankan diri dari serangan lawan serta bagaimana memberi jurus-jurus untuk mempertahankan diri,gerakan pencak ini akan di ajarkan seluruhnya hingga siswa dapat menguasai gerakan Wirasa yaitu mengolah ilmu batin seperti pengobatan,berinteraksi dengan mahluk gaib namun hal ini sangat begitu sulit untuk dipelajari hanya orang beriman tebal dan memeiliki pandangan positif untuk mempelajarinnya dan jika tidak kuat untuk syarat-syarat tersebut maka saya sarankan untuk tidak mempelajari Wirasa karena akanmembuat anda menjadi gila karena tidak bisa mengendalikan Wirasa anda
Wirama yaitu keindahan pagar nusa juga memiliki suatu kesenian mamiliki garakkan untuk dipertujukan untuk masyarakat umum agar pandangan masyrakat umum tidak mengagap pagar nusa bela diri yang keras saja namun memiliki unsur kesenian untuk melestarikan kebudayaan asli Indonesia seluruh lapisan masyarakat boleh mengikuti organisasi ini tidak pandang umur namun jika anda sudah menjadi warga pagar nusa saya berpesan agar akang tidakmenghianati organisasi ini,kalau kang berhianat atas  organisasi pagar nusa awas saja pagar nusapun juga memiliki memiliki ciri khas tersendiri dari pada perguruan yang lainnnya yaitu setiap yang mengikuti organisasi ini akan terpanggil kang termasuk murid dan para warga-warganya ,tenamg aja kalau anda mengikuti organisasi ini gak perlu khwatir karena organisasi ini sudah resmi/legal karena sudah diakui oleh IPSI "Ikatan Pencak Silat Indonesia" serta organisasipun memiliki banyak saudara dari perguruan lain seperti IKS.PI,Gasmi,dan masih banyak lagi yang masih belim saya ketahui...

Organisasi pagar nusa sendiri terbagi lagi menjadi 2 jenis yaitu :


1.Pagar Nusa Atlit (PN Atlit) yaitu pagar nusa yang melatih para siswa didiknya untuk menjadi atlit namun hanya dididik Wiraga saja seperti   lompat jauh,lari marathon,dan olahraga lainnya karena hanya mengolah tubuh,Organisasi ini dapat diikuti oleh semua lapisan masyarakat

2.Pagar Nusa Pencak (PN Pencak) yaitu pagar nusa yang mendidik siswanya untuk mempertahankan diri dari serangan musuh ilmu ini tidak untuk  di sombongkan tetapi hanya untuk membela diri saja,PN Pencak ini mempelajari Wiraga,Wirasa,Wirama untuk seluruh kelengkapan bela diri   namun jika anda sudah menjadi warga jangan sekali-kali menghianati



PS. Seni Beladiri Kekeluargaan (SBK) Elang Putih



Diawali dengan semangat mempertahankan kebudayaan dan tradisi seni bela diri pencak silat yang sudah menjadi bagian dari dirinya, M. Toha Djali, seorang kelahiran Palembang Sumatera Selatan dengan bantuan dari keenam saudaranya membentuk sebuah perguruan silat yang berlokasi di Cilandak, Jakarta Selatan, pada tanggal 2 Februari 1972 bernama Pencak Silat Seni Beladiri Kekeluargaan (PS SBKK) ElangPutih.

          Ide dasar pencantuman nama "Elang Putih" pada perguruan ini diambil dari sebuah kisah dari Pelembang, Sumatera Selatan yang menceritakan perjalanan hidup seorang pesilat tangguh bernama Pangeran Batu Api yang gigih menentang segala bentuk penjajahan dan kolonisasi bangsa asing khususnya Belanda di tanah airnya. Hingga suatu ketika Pangeran Batu Api telah selesai melaksanakan ibadah (red : shalat) di tepi sungai Musi, ia melihat seekor elang putih terbang di atas sungai tersebut dan menangkap seekor ikan dari permukaannya. Kejadian tersebut kemudian mengilhami Pangeran Batu Api untuk menciptakan sebuah jurus baru bernama jurus tujuh yang gerakannya memadukan antara gerakan shalat dengan penafsiran gerakan dari cengkraman elang putih yang baru dilihatnya tersebut.

          Perkembangan PS SBKK Elang Putih diawali dari  lingkungan sekitar  pendiri dan hingga kini perguruan ini telah mampu mengembangkan sayapnya ke seluruh wilayah DKI Jakarta melalui pelatihan di tingkat ranting di beberapa sekolah menengah

Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti


Perguruan IKS PI Kera Sakti yang berpusat di Madiun Jawa Timur ini merupakan perguruan beladiri beraliran kung fu untuk gerakan beladirinya tetapi untuk kerohaniannya lebih cenderung ke Banten dan ulama Jawa. Berdiri pada tanggal. 15 Januari 1980 di Jl. Merpati No. 45, Kelurahan Nambangan Lor, Kecamatan Mangunharjo, Kodya Madiun oleh bapak R. Totong Kiemdarto. Dengan gerakan beladiri kung fu aliran utara dan selatan yang dipelajarinya dari pendekar aliran kung fu China yang ada di Indonesia.

Adapun nama dari perguruan ini semula adalah IKS PI (Ikatan Keluarga Silat "Putra Indonesia) tetapi ketika perguruan mulai berkembang diberi nama tambahan "Kera Sakti" dibelakangnya.
Hal ini adalah karena masyarakat maupun murid-murid perguruan ini lebih mengenal nama jurus perguruan yaitu teknik jurus keranya daripada nama asli perguruan.
Untuk itu selanjutnya dalam memudahkan pencarian identitas perguruan sekaligus secara tidak langsung menambah wibawa nama perguruan . Bapak Totong Kiemdarto lahir pada tanggal 20 Oktober 1953 di Madiun.Sebagai pendiri sekaligus guru besarnya, ia mengajarkan pelajaran silat monyet dan kerohanian untuk memantapkan fisik dan iman siswa dan siswi yang selaras dengan tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, yang sehat lahir maupun batin dan berjiwa pancasila.
Pada mulanya perguruan ini hanya dikenal di lingkungan masyarakat desa Nambangan Lor saja tetapi pada sekitar 1983 beberapa murid angkatan I dan II mulaimengembangkan ajaran perguruan di beberapa tempat, yaitu SMAN 3 Madiun, Lanuma Iswahyudi dan Dempel. Baru kemudian menyusul berkembang ditempat lain yang tidak saja di wilayah eks Karesidenan Madiun tetapi juga diluar Madiun.

Pencak Silat Angkatan Muda Rasio (PAMUR)



PAMUR berdiri dilatar belakangi oleh berbagai faktor yang berkembang di masyarakat Madura pada tahun 1950.
Salah satu faktor mendasar mendorong berdirinya PAMUR adalah banyaknya aliran pencak silat yang berkembang di masyarakat, antara lain Bawean, Melayu, Minangkabau, Cimande dan lain-lain. Beraneka ragamnya aliran ini disebabkan karena pada umumnya masyarakat Madura memiliki kegemaran bertualang keluar daerah dan selalu mempelajari aliran pencak silat daerah tempatan. Sekembalinya dari perantauan di daerah masing-masing mereka membuka pelatihan . Mempertahankan diri adalah bagian dari budaya untuk mengantisipasi tradisi "carok" oleh karena itu pencak silat tumbuh subur dan berkembang, mengakibatkan terjadinya persaingan kurang sehat antar perguruan. Perselihan dengan adu kekuatan menjadi warna warni perkembangan pencak silat di pulau garam ini.
Faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap berdirinya PAMUR adalah adanya keinginan dari para tokoh dan pendekar pencak silat agar Madura mempunyai satu bentuk permainan yang beciri khas Madura dan memiliki tehnik beladiri yang sophisticated dari pada aliran pencak silat yang ada di Madura. Harapan dengan bentuk garapan baru dapat menandingi dan mengalahkan permainan pencak silat yang ada yang sekaligus dapat mengatasi pula berbagai perselisihan di antara perguruan pencak silat yang mempunyai aliran beraneka ragam.
Berlandaskan cita-cita tersebut diatas maka pada tanggal 31 Desember 1951 didirikanlah pergruan pencak silat yang diberinamakan "Angkatan Muda Rasio oleh R. HASAN HABUDIN di Pamekasan Madura.
Pendiri PAMUR ini adalah pendekar besar dan berbakat, sejak usia muda 7 tahun menekuni pelajaran pencak silat dari berbagai macam permaian. Pada tahun 1941 sampai dengan 1951 mencoba memadukan dan menciptakan jurus. Semenjak itu upaya menginfetarisasi dan pembakukan dilakukan, yang kini menjadi materi baku jurus pencak silat PAMUR.
Ciri-ciri permaian PAMUR:
- Gerakan perminan berada dalam posisi menengah
- Banyak meperkuat kuda-kuda, terutama kuda-kuda pasif
- Mengurangi gerakan khayal
- Mementingkan rasio atau akal pikiran
- Progresif
Sejak berdirinya PAMUR membentuk organisasi yang pertama di ketuai oleh Bp. R.Mahmud Sosro Adipoetro ex Pembantu Gubenur Madura, dikarenakankesibukannya fungsi ketua facum dan di rangkap oleh Bp.R.Hasan Habudin selaku guru besar.
Semenjak 17 Nopember 1992 jabatan Ketua Dewan Pengurus Pusat dipimpin oleh Bp.Drs.H.Sjafiudin.
Sejak berdirinya hingga kini PAMUR yang identik dengan pencak silatnya suku Madura, berhasil membuat kurikulum tehnik yang sudah diajarkan di AKABRI Magelang, SMA Nusantara Magelang, dll. Pada saat ini PAMUR telah tersebar keseluruh penjuru tanah air, di mancanegara berkembang pesat di Belanda dan Belgia.
KANDUNGAN ASPEK PERGURUAN
Memberikan pelajaran pencak silat secara utuh berawal pada tingkat pencak silat seni, beladiri, olahraga dan mental spiritual

Persinas ASAD



Perguruan Silat Nasional ASAD berasaskan Pancasila dan UUD 1945 dan bermaksud menghimpun seluruh potensi bangsa yang memiliki persamaan cita-cita, wawasan dan tujuan dalam melestarikan budaya bangsa, khususnya ilmu seni bela diri pencak silat nasional yang bersumber pada aliran silat Cimande, Kunto, Cikaret, Singa Mogok, Nagan, Cikalong, Syahbandar, Garuda Mas, Sabeni, dan Tangkap Menangkap (TM).

Bahwa dengan melestarikan ilmu dan seni bela diri pencak silat, berarti melestarikan budaya bangsa, yang merupakan upaya meningkatkan kualitas mental dan fisik bangsa Indonesia, guna mempercepat terwujudnya Tujuan Nasional, dengan motto “Ampuh Sehat Aman Damai”.
Persinas Asad PengCab Jakarta Pusat merupakan salah satu cabang perguruan besar Indonesia Persinas Asad yang mewadahi pecinta silat untuk membumikan silat di bumi Nusantara. Bertempat di Padepokan Al-Muflihun Jakarta latihan diselenggarakan setiap selasa dan Jum’at malam, terbuka untuk umum baik anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua. Dengan moto “Pencak Silat is my life” Persinas Asad JakPus mencoba membangkitkan semangat generasi silat untuk dan melestarikan pencak silat nasional sebagai identitas bangsa sejati disiplin dan santun dalam bermasyarakat.berkarakter bangsa, membela kebenaran, dan saling tolong menolong sesama umat manusia serta membumihanguskan Narkoba di bumi Nusantara.

PS Sin Lam Ba



Pencak Silat Sin Lam Ba adalah pencak silat yang menyandarkan diri kepada gerak fisik dan penggunaan tenaga dalam. Ajaran pencak silat ini mementingkan keseimbangan antara olah raga sebagai unsur beladirinya dengan pembinaan unsur religius yang kemudian dipadu menjadi suatu ikatan yang kuat. Dengan menjalankan peraturan dan tata tertib yang berlaku di lingkungan pencak silat ini seorang pesilat Sin Lam Ba akan menjadi orang yang tangguh baik fisik maupun mental dengan berbekal seni pembelaan diri yang terampil dan mental tauhid yang kokoh.
Pada awalnya pencak silat ini mulai diperkenalkan oleh Bapak H. Odo (alm) yaitu seorang pimpinan sebuah pesantren yang memiliki ribuan santri yang berasal dari berbagai daerah. Bapak H. Odo cukup terkenal pada masa itu. Di samping mengajarkan ilmu-ilmu keagamaan, beliau juga   memberikan suatu metode pemanfaatan tenaga dalam yang tidak diturunkan kepada seluruh santrinya,  karena beliau adalah seorang  pimpinan pesantren yang memiliki beragam ilmu, baik ilmu olah kanuragan maupun ilmu pemanfaatan tenaga dalam.
Di antara sekian banyak santri beliau ada seorang santri yang bernama Bapak Mohamad Toha. Pada tahun 1896 Bapak Mohamad Toha bertugas sebagai seorang polisi. Ia adalah seorang pendekar yang telah menempa berbagai ilmu mulai dari daerah Betawi, Banten bahkan sampai Cirebon. Namun berdasarkan pemberitahuan dari dua orang pengelana yang ditemuinya dalam perjalanan pulangnya dari tugas ke Betawi pada masa itu, Bahwa beliau, tanpa menuju ke Betawi terlebih dahulu, kemudian membelokkan arahnya ke daerah Cikampek dimana berdiri pesantren yang dipimpin oleh H. Odo . Bapak Mohamad Toha kemudian   memohon kepada H. Odo untuk diterima menjadi murid sekaligus santri di pesantren tersebut. Namun yang terjadi adalah beliau diperlakukan sebagaimana layaknya seorang pesuruh oleh H. Odo dengan berbagai tugas kasar seperti mengisi kolam air, menyapu, dan pekerjaan kasar lainnya.
Bapak Mohammad Toha 
pendiri PS. Sin Lam Ba

Setelah 2 tahun, Bapak Mohamad Toha merasa cukup untuk bermukim di pesantren, lalu beliau memutuskan untuk kembali ke Betawi. Saat akan pulang tersebut, Bapak H. Odo memanggilnya dan kemudian menanyakan ilmu apa yang ingin diwarisinya dari pesantren tersebut. Bapak Toha kemudian memilih daun lontar yang dimiliki oleh H. Odo. Kemudian jatuhlah pilihannya pada daun lontar yang bertuliskan  "Ilmu yang berfungsi bila ada orang yang berniat Zholim". Inilah yang merupakan ilmu terakhir yang dipelajari oleh bapak Mohamad Toha setelah berbagai perjalanannya untuk menuntut ilmu ke berbagai daerah tersebut.
Setelah kembali ke Betawi, beliau mengembangkan ilmunya tersebut kepada sanak familinya. Murid-murid pertama beliau adalah  Bapak Sarbini, Bapak H. harun Acmad, Bapak Mugeni, dan yang lainnya. Setelah mengajar cukup lama maka pada tahun 1937 bapak Mohamad Toha kemudian menetapkan nama untuk perguruan tenaga dalam yang telah mulai berkembang itu. Akhirnya dipilihlah nama Sin Lam Ba , dari bahasa Arab yang berarti Sa'dah (kebahagian), Latifah (kelembutah), dan Barokah (mendapat berkah dari Allah yang Maha Esa, dengan arti simbolis bahwa murid-murid perguruan tersebut haruslah mencari makna kebahagiaan tersebut dengan cara yang lemah lembut dan sabar sehingga pada akhirnya dengan bertawakal kepada Allah akan mendapatkan keberkahan baik pada masa senang maupun pada saat dilanda kesusahan.
Pada perkembangan selanjutnya ilmu ini kemudian dikembangkan oleh bapak H. Harun Achmad sebagai salah satu pewaris utama dari Bapak Mohamad Toha sekaligus sebagai adik ipar beliau. PPS Sin Lam Ba memulai perkembangannya sejak tahun 1955 di daerah Kepu, Senen, dan kemudian menyebar ke berbagai daerah bahkan sampai ke luar negeri.
Pada perkembangannya tersebut pencak silat fisik yang dimiliki oleh bapak Toha telah ditambah sehingga pada saat ini dari segi ilmu bela diri fisik, PPS Sin Lam Ba memiliki 5 dewan guru, yaitu : Cingkrik dari Rawa Belong, Tiga Berantai dari Pisangan, Pencak Silat Kemandoran, Pencak Silat Khas Bapak Toha, dan Seni Pernafasan.

PSTD Syahbandar



Kebesaran nama Pencak Silat Syahbandar diambil dari nama Guru Pencak Silat di daerah Wanayasa dan Purwakarta yaitu Muhamad Kosim, atau biasa disebut Mama Syahbandar. Konon Mama Syahbandar pemah berkata bahwa air kopi menjadi minuman umum bagi orang Cianjur, sedangkan sisanya diminum oleh orang Purwakarta dan Wanayasa. Dalam hal ini jelaslah bahwa pencak silat yang diajarkan oleh Mama Syahbandar yang tersebar di wilayah Purwakarta, pada mulanya berasal dari Cianjur.
Jadi, bila Anda menggemari seni beladiri, perjatikanlah ciri khas dari pencak silat Syahbandar yang tidak banyak menggunakan tenaga karena gerakannya banyak menghindari serangan lawan dan membiarkan terbawa oleh arus tenaga lawan sendiri. Anda akn menyadari bahwa Pencak Syahbandar banyak mempergunakan gerakan Depok (merendah), sehingga gerakan-gerakannya Iebih di tekankan pada bagian bawah.
 

PPS Jokotole Naga Putih



Jokotole adalah sebuah aliran pencak silat yg berasal dari pulau Madura. Pada awalnya, perkembangannya sejalan dengan pulau-pulau lain di Indonesia. Setelah beberapa pertikaian dengan penguasa Jawa dan Madura, rakyat Madura berpihak ke Belanda dan sebagai imbalannya Madura mendapat kebebasab dalam hal-hal tertentu. Sebagai hasil dari persekutuan ini, masyarakat Madura diperkenankan untuk memiliki bala tentaranya sendiri. Inilah sebabnya mengapa aliran pencak silat Madura berkembang dalam gayanya sendiri. Gayanya sangat praktikal dan akibatnya gerakan-gerakannya terlihat kurang anggun. Karena kekerasan dan karakter masyarakat Madura yang keras, aliran pencak silat Madura berkembang menjadi aliran yang efektif, cepat dan keras.

Pada akhir tahun tujuh puluhan, kejuaraan dunia pertama diselenggarakan di Singapura. Ketua Poras Jokotole saat ini, Bapak Suheimy bertanding untuk Indonesia dan menjadi juara dunia. Dua orang Indonesia yang lain, Bapak Salehodin dan Ibu Tuti pun mengikuti jejaknya menjadi juara dunia. Kemenangan2 ini menyebabkan Jokotole menjadi terkenal di Indonesia dan juga di luar negeri. Bantuan keuangan dari pemerintah Indonesia, memungkinkan pendirian sebuah akademi di Kamal, Madura, tempat kelahiran Bapak Suheimy. Beliau kemudian diminta untuk melatih tim nasional Indonesia dan Jokotole dianugerahi status sebagai akademi yang resmi. Selama 25 tahun terakhir, lebih dari 80 orang telah menjuarai gelar-gelar nasional maupun internasional. Dalam kompetisi olah raga dan seni, orang-orang Indonesia masih sangat berjaya.
Emblem, atau senjata terdiri dari beberapa bagian tertentu yang bersama-sama membentuk simbol dari gaya (Aliran) pencak silat kami.

Jokotole
Ini adalah nama dari seorang pahlawan legendaris Madura yang hidup sekitar enam ratus tahun yang lalu. Sejak masa kecilnya Jokotole meghadapi banyak pertualangan dimana dia mengalahkan musuh-musuhnya dengan keahlian tarungnya, kebijaksanaannya, dan ilmu gaibnya. Dia membebaskan orang-orang Madura dari orang-orang China dan Bali, dan orang-orang kemudian memilihnya sebagai penguasa pulau mereka.

Cambuk
Cambuk ajaib Jokotole adalah salah satu atribut yang digunakannya untuk mengalahkan kesaktian penguasa China. Dalam pertarungan kerbau Madura yang populer, cambuk masih digunakan. Hal ini telah menjadikan cambuk sebagai lambang identitas orang Madura.

Pintu (Gapura)
Gapura ini menyimbolkan usaha para murid untuk mencapai kesempurnaan jiwa dan raga. Gapura ini sangat penting dalam salah satu petualangan Jokotole. Jokotole dapat mencapai tujuannya hanya dengan pengorbanan penuh.

Tangga
Untuk mencapai kesempurnaan, murid harus melewati lima tingkatan. Setiap tingkat mempunyai warnanya tersendiri. Sabuk yang dikenakan murid menunjukan tahap kemajuaanya. Kelima tahap berhubungan dengan panca indera dan tahap keenam menuju ke kesempurnaan.

Wicaksana
Terjemahan bebas dari pepatah kuno sansekerta ini berarti ?Bersatu kita teguh?. Ini menunjukan solidaritas bersama antara para murid dan perguruan.

Silek Harimau Minangkabau



Dalam Bahasa Minangkabau, silat sama dengan silek. Silek di Minangkabau mempunyai dua tujuan yaitu ilmu bela diri menghadapi serangan musuh dan sebagai pertahanan negeri. Hal ini didasari keadaan Minangkabau yang saat itu merupakan daerah subur penghasil rempah-rempah telah mengundang kedatangan pihak lain untuk menguasainya. Saat masa damai, bela diri ini kemudian diarahkan agar tetap lestari dalam bentuk seni tarian sekaligus penyaluran energi silat yang cenderung panas dan keras agar menjadi lembut dan tenang.
Orang Mingkabau menyebut silek sebagai panjago diri dan parik paga dalam nagari. Silek tidak saja sebagai alat untuk bela diri tetapi juga mengilhami gerakan dasar berbagai tarian dan randai (baca: drama Minangkabau). Randai memadukan alat musik, teater tradisional, dan gerakan silat tradisional Minangkabau untuk menghibur masyarakat dan biasanya diadakan saat pesta rakyat atau hari raya Idul Fitri. Randai awalnya adalah media untuk menyampaikan cerita-cerita rakyat, dan kurang tepat jika Randai disebut sebagai teater tradisi Minangkabau, walaupun dalam perkembangannya Randai mengadopsi gaya bercerita atau dialog teater atau sandiwara.

Silek Harimau Minangkabau memiliki sederetan gerakan lincah seperti menendang, memukul, mengunci, menahan, bertarung di tanah, dan menggunakan senjata. Langkah dalam permainan Silek Minangkabau mirip langkah berjalan dan posisinya lebih sering merendah dikombinasikan gerakan anggun namun kuat.

Mid Djamal dalam bukunya tahun 1986 menyebutkan pendiri Silek adalah Datuak Suri Dirajodi Pariangan, Padang Panjang sekitar tahun 1119.  Ia dibantu beberapa rekannya yang datang dari luar negeri, yaitu Kambiang Utan (diduga dari Kamboja), Harimau Champo (diduga dari Champa), Kuciang Siam (diduga dari Siam atau Thailand), dan Anjiang Mualim (Diduga dari Persia).

Silek Harimau adalah seni bela diri yang berasal dari  Minangkabau. Gerakan silek menyerupai teknik dan filosofi harimau ketika menyerang mangsanya. Salah satu cirinya dapat dilihat melalui teknik tangan terbuka yang meniru cakar harimau.Silek Harimau Minangkabau menawarkan metode pertahanan diri yang efektif, olahraga dan cara untuk melestarikan budaya tradisional Indonesia.